BANYUWANGI - Dunia
pendidikan di Banyuwangi semakin dinamis. Satu lembaga pendidikan baru
hadir di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" tersebut, yaitu SD
Lazuardi Tursina Global Islamic School. Lembaga tersebut adalah jaringan
dari lembaga pendidikan Lazuardi yang berpusat di Jakarta.
Direktur SD Lazuardi Tursina
Banyuwangi, Nunung Wiarsih, mengatakan, kehadiran SD tersebut untuk
merespons kebutuhan peningkatan kualitas SDM di Banyuwangi seiring
dengan perkembangan daerah yang semakin pesat. "Semakin banyak
masyarakat kelas menengah di Banyuwangi, para eksekutif muda
bermunculan, karena ekonomi daerah makin maju. Karena itu, kita butuh SD
yang bisa memfasilitasi anak-anak untuk memaksimalkan potensinya,"
ujarnya.
Yang menarik, SD Lazuardi Tursina
memadukan kurikulum dari University of Cambridge International
Examinations (CIE) Inggris dan kurikulum berbasis Ahlussunnah wal Jamaah
(Aswaja) yang dirumuskan oleh para ulama Banyuwangi serta luar
Banyuwangi. Pembahasan kurikulumnya melibatkan beberapa tokoh, antara
lain, Ketua PCNU Banyuwangi KH Masykur Ali, Rais Syuriah PCNU Jember KH
Muhyiddin Abdussomad, Ketua MUI Banyuwangi KH M Yamin LC, Ustad Muhyidin
dari Ma'had Ali Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, Ustad
Guntur Al Badri, dan Direktur Aswaja Center As'ad.
"Dengan memadukan kurikulum dari
Cambridge Inggris dan Aswaja, kami ingin siswa bisa berwawasan global
namun tetap membumi dengan nilai keislaman, termasuk tentu saja terkait
rukun salat dan hafalan doa-doa berpedoman pada ajaran Aswaja,” ujarnya.
Sejumlah nilai Aswaja yang
diinternalisasikan ke siswa dalam pembelajaran antara lain tawassuth
(moderat, demokratis), tawazun (seimbang dalam segala hal), ta'adlu
(adil), dan tasamuh (toleransi). Nilai-nilai itu dibumikan dalam
pembelajaran aktif para siswa.
Nunung mencontohkan, nilai tawassuth
diwujudkan dalam pembelajaran berupa diskusi di antara para siswa secara
dinamis dengan saling menghargai semua pendapat. Nilai tawazun
diimplementasikan lewat pembelajaran yang mendorong siswa mandiri,
sehat, jujur, berilmu, berakhlak, dan bertanggung jawab. "Intinya,
dengan nilai tawazun Aswaja kami ingin siswa bisa seimbang dalam segala
hal. Sehat jasmani rohani. Berilmu tinggi dan berakhlak mulia,"
jelasnya.
Adapun nilai ta'adlu diwujudkan dengan
mendidik siswa agar tidak mendapat sesuatu yang bukan haknya.
"Nilai-nilai tasamuh juga akan diinternalisasikan di siswa agar mereka
tumbuh menjadi insan yang toleran, menghargai sesama, dan ringan tangan
dalam menolong," kata dia.
Secara umum, kata Nunung, kaidah Aswaja
Al-muhafadzatu ala al-qadimis shalih wal akhdzu bi al-jadiidil ashlah
benar-benar diterapkan. Kaidah tersebut berarti menjaga tradisi lama
sembari mengadopsi perkembangan ilmu baru untuk meningkatkan kualitas
kehidupan. "Nilai-nilai Aswaja ini akan menuntun siswa menjadi pribadi
yang utuh dan siap menghadapi tantangan global," jelasnya.
Harapan besar disampaikan oleh sejumlah
ulama. “Semoga SD Lazuardi Tursina ini bisa meningkatkan kualitas
generasi muda dengan adanya sekolah internasional dan Islami,” kata
Ketua PCNU Banyuwangi KH Masykur Ali.
Sementara itu Ketua MUI KH M. Yamin, Lc
berharap dengan adanya kurikulum ini anak-anak tidak hanya cerdas
intelektualnya, namun juga keagamaannya.” Jika berhasil diterapkan,
kurikulum ini dapat menjadi model bagi pengembangan pendidikan di
sekolah-sekolah Islam lainnya,” kata Yamin.
0 komentar:
Posting Komentar