Rabu, 29 Agustus 2012

Kisah Teladan Tentang Semangat Menuntut Ilmu (tholabul 'ilmi)


Berikut ini adalah sepenggal kisah-kisah menakjubkan tentang kesungguhan para Ulama dalam menuntut ilmu. Semoga bisa menjadi pelajaran dan teladan bagi kita untuk bersemangat menjalankan aktifitas ilmiyyah : menempuh perjalanan menghadiri majelis ilmu, mencatat, murojaah (mengingat kembali pelajaran yang sudah didapat), membaca buku-buku para Ulama’, merangkum, meringkas, menyadur dan menyalin tulisan para ulama, mencatat faidah-faidah ilmu yang kita lihat dan dengar, mendengarkan rekaman ceramah-ceramah ilmiyyah melalui file-file audio, dan semisalnya.

Surat-Surat Makkiyah Dan Madaniyah Di Al Qur'an


Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun, sebagian besar waktu Rasulullah dihabiskan di Makkah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian” [Al-Israa : 106]
Oleh karena itu para ulama rahimahullahu membagi Al-Qur’an menjadi dua bagian : Makkiyah dan Madaniyah.

Selasa, 28 Agustus 2012

Intisari kitab Ta'lim Muta'allim tentang Niat dan Wara'

Niat Dalam Menuntut Ilmu




  • Niat menuntut ilmu haruslah salah satu dari beberapa hal berikut: 1. ikhlas mengharap ridho Allah semata, 2. mencari kebahagiaan di alam akhirat (masuk surga), 3. menghidupkan agama, 4. menghilangkan kebodohan pada diri sendiri dan orang lain, dan 5. demi melestarikan islam.
  • Orang yang tekun beribadah namun bodoh (maksudnya: beribadah tapi tanpa tahu ilmunya yang benar, hanya berdasarkan dugaan dan melihat lalu mengikut kepada orang yang juga tak dikenal kealimannya) lebih berbahaya daripada orang alim tapi durhaka (maksudnya tidak mengamalkan ilmu yang sudah didapatnya). Kedua macam orang ini adalah penyebab fitnah di kalangan umat dan tidak layak dijadikan panutan.
  • Rabu, 15 Agustus 2012

    Motivasi Pembelajaran Bagi Siswa

    Motivasi Belajar - Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya penggerak yang telah menjadi aktif” (Sardiman,2001: 71). Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah “ keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan” (Soeharto dkk, 2003 : 110)

    Dalam buku psikologi pendidikan Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa “motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55).

    Selasa, 07 Agustus 2012

    Adab Membaca Al-Qur`an Dan Yang Berkaitan Dengan Al-Qur`an

    Allah ta’ala berfirman :           
      “Sesungguhnya Kami telah menurunkan adz-Dzikr dan sesungguhnya Kami yang akan menjaganya “ (Al-Hijr : 9)
    “Apakah mereka tidak memikirkan Al-Qur`an. Sekiranya Al-Qur`an datangnya dari selainAllah, niscaya mereka akanmendapatkan perselisihan yang sangat banyak “ ( An-Nisaa` : 82 )
    “Mengapakah mereka tidak memikirkan Al-Qur`an ataukah hati-hati mereka telah terkunci rapat “  (Muhammad  :24)
    “Ataukah tambahkanlah dari waktu itu – pengerjaan shalat malam – dan lantunkanlah Al-Qur`an dengan bacaan yang tartil “ ( Al-Muzammil : 4 )
    Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “… Dan tidaklah sebuah kaum berkumpul disalah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitabullah, dan mempelajari Sunnah Nabi mereka, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka akan diliputi dengan rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebut-menyebut mereka kepada malaikat yang berada disisi-Nya “ (Diriwayatkan oleh Muslim ( 2699 )
    Dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dan sebaik-baik diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya “ (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari ( 5027 )
    Dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang yang fasih dalam membaca Al-Qur`an akan bersama dengan para malaikat yang mulia dan berbakti dan yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata, dan dia kesulitan dalam membacanya, maka baginya dua pahala “ ( Diriwayatkan oleh Al-Bukhari ( 4937 ) dan Muslim ( 798 ) dan lafazh diatas lafazh pada riwayat Muslim.)

    Pengaruh Ibnu Mujahid Terhadap Ilmu Qiroat Sab'ah

    Pendahuluan

    Ibnu Mujahid adalah seorang ulama' qiro'at yang menaruh perhatian besar ternadap ilmu qiro'at. Tidak sampai di situ, dengan perhatian yang begitu besar terhadap ilmu qiro'at, beliau juga mengarang sebuah kitab tentang qiro'at yang berjudul As Sab'ah fi Al Qiro'at.

    Rabu, 01 Agustus 2012

    Hubungan Ilmu Tahsin (Tajwid) dan Ilmu Qira’at

    Ilmu Tajwid tidak bisa dilepaskan keberadaannya dari ilmu Qiraat. Keberagaman cara membaca lafazh-lafazh Al Qur’an merupakan dasar bagi kaidah-kaidah dalam Ilmu Tajwid. Ilmu qiraat adalah ilmu yang membahas bermacam-macam bacaan (qiraat) yang diterima dari Nabi Shallallaahu ‘Alayhi Wa Sallam dan menjelaskan sanad serta penerimaannya dari Nabi Shallallaahu ‘Alayhi Wa Sallam. Dalam ilmu ini, diungkapkan qiraat yang shahih serta tidak shahih seraya menisbatkan setiap wajah bacaannya kepada seorang imam qiraat.

    Ukuran Panjang Dalam Pembacaan Al Qur'an

    Dari kitab Tuhfatul Atfal:

    Ukuran panjang dengan dengung (غنة) atau mesti panjang ( مد ) karena ada huruf panjang (مد ) dalam bacaan huruf hijaiyah yang menyatu dengan hurup lainnya, mengukur kepada harokat (Perobahan) dengan:

    1. Satu Harokat : yaitu; Menggerakan telunjuk tangan kita satu kali, dengan gerak tidak cepat atau lambat (tengah-tengah), dari mulai digerakan itu telunjuk keatas / kepinggir dan balik lagi pada tempat semula.

    2. Dua Harokat : yaitu; Mengukur geraka telunjuk tangan kita dua kali, tidak cepat atau tidak pelan (sigar tengah). caranya seperti no 1 (satu) cuma dua kali geraknya.

    Hukum Nun Mati Dan Tanwin


    تَثْبُتُ فىِ الْخَطِ وَاللَّفْظِ
    Nun mati itu ada dalam tulisannya dan ada dalam bacaannya.
    Adanya Nun mati atau tempatnya nun mati yang akan diberi hukum,itu tidak tentu adanya,dalam kalimah isim ada,dalam fiil ada,dalam haraf,di tengah-tengah kalimah,diujung kalimah,di tingkah waqaf dan juga washal.

    Sifatul Huruf

    Setelah mempelajari Makharijul huruf, belumlah cukup jika tidak dilanjutkan dengan mempelajari sifat-sifat huruf. Karena sangat mungkin, seseorang dapat mengucapkan huruf ب (ba’) pada lafad لََهَبٍ وَتَبَّ dengan tepat sebagaimana makhrajnya, namun bacaan tersebut belum bisa dikatakan benar dan sempurna, sehingga harus di ucapkan sesuai dengan salah satu sifatnya, yaitu qalqalah.
    Oleh karena itu, tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar setiap huruf yang kita ucapkan, sesuai dengan hurufnya baik tempat maupun sifatnya.

    Makhorijul Huruf

    Pengertian Makharijul Huruf
    Kata makharijul huruf berasal dari bahasa Arab, yang terdiri dari dua kata, yaitu sebagai berikut :
    1. Makharij(مخارج)
    Kata ini adalah jama’ dari kata makhraj(مخرج)yang berarti tempat keluar
    2. Al-Huruf (الحروف)
    Kata ini adalah jama’ dari al-harfu (الحرف)yang berarti huruf.Jadi menurut bahasa yang dimaksud dengan makharijul huruf itu ialah tempat-tempat keluarnya huruf. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu tajwid, yang dimaksud dengan makharijul huruf yaitu tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.Sebagai seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makharijul huruf ini sangatlah penting. Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf-huruf Arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya (makhraj-nya), sehingga dapat membaca al-Quran dengan fasih dan benar. Hal ini karena al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.Tempat bunyi suatu huruf itu keluar, dapat kita ketahui dengan cara mematikan atau mensukunkan huruf tersebut yang sebelumnya didahului dengan huruf hidup.Contoh : untuk mengetahui makhraj “kaf (ك)”, maka huruf “kaf” tersebut disukun / dimatikan dengan didahului huruf hidup. 

    Tafkhim dan Tarqiq

    Huruf hijaiah terbahagi kepada tiga bahagian dari sudut Tafkhim( التفخيم )dan( الترقيق )Tarqiq. Pertama: Huruf yang sentiasa ditebalkan iaitu Huruf-huruf Isti'la'. Kedua: Huruf yang kadangkala ditebalkan dan kadangkala dinipiskan bacaannya mengikut keadaan ayat. (Alif - Lam Lafaz Allah - Ra').
    Ketiga: Huruf yang sentiasa dinipiskan bacaannya iaitu Huruf Istifal selain daripada huruf Lam dan Ra'.

    Macam Macam Waqof

    Akhirnya kita belajar tentang Waqof (pemberhentian). Adapun yang akan kita bahas disini adalah macam macam waqof dan tanda tandanya.


    A. Macam Macam Waqof


    1. Tamm (sempurna)الوقف التام


    Yaitu waqof yang dilakukan pada suatu kata dalam suatu bacaan al-qur’an sedangkan kata tersebut tidak ada hubungannya dengan kata yang selanjutnya.


    Contohnya dalam surat Al-Baqoroh ayat 7


    وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ . وَ مِنَ النَّاسِ …