Pendidikan karakter terstruktur masih belum berkembang, walau kini
sebagian sekolah sudah berusaha menanamkan nilai-nilai integritas, rasa
hormat, tanggung jawab, keadilan, kejujuran, peduli, dan kewargaan pada
siswa mereka untuk memperkuat struktur sosial sekolah dan masyarakat .
Meskipun bukan tanpa kritik, upaya untuk memperkuat karakter anak-anak
melalui program berbasis sekolah disambut oleh orangtua yang ingin
anaknya dididik dalam budaya rasa hormat, integritas, dan pengendalian
diri.
Pengembangan karakter anak-anak tentu tidak dapat berasal dari kelas
saja. Kualitas karakter berkembang melalui interaksi pengaruh keluarga,
sekolah, tempat ibadah, dan masyarakat, dengan temperamen, pengalaman,
dan pilihan-pilihan anak. Apa yang bisa orangtua lakukan untuk mendorong
perkembangan kualitas karakter yang baik pada diri anak mereka? Kita
memiliki banyak kesempatan dan sarana untuk tugas penting ini. Dengan
menggunakannya akan memberi kita sukacita dan kepuasan melihat anak kita
tumbuh menjadi orang yang memiliki integritas, belas kasih, dan
karakter.
Belajar Sosial - Sebuah Budaya Keluarga Karakter
Orangtua yang menunjukkan kualitas karakter yang baik menyampaikan
nilai-nilai mereka dengan meneladankan pilihan-pilihan dan
tindakan-tindakan yang penting untuk menjadi orang dengan karakter yang
baik. Apakah kita jujur, dapat dipercaya, adil, penuh kasih, hormat,
terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial (demi kepentingan yang lebih
besar daripada diri sendiri)? Bagaimana anak-anak mengetahui hal ini?
Mereka melihatnya dalam tindakan dan pilihan kita sehari-hari. Mereka
melihat bahwa itu membawa rasa sukacita, kepuasan, dan kedamaian pada
kehidupan keluarga mereka. Anak-anak juga belajar bahwa ketika mereka
melanggar etika pembimbing ini, orangtua akan menerapkan konsekuensi
dengan adil dan bermartabat.
Dalam buku-bukunya tentang perkembangan moral pada anak-anak, Michelle
Borba mengajarkan bahwa langkah pertama adalah empati. Empati adalah
kondisi yang diperlukan dalam hubungan orangtua-anak yang memungkinkan
kita untuk mengajar semua nilai karakter untuk anak-anak kita. Ketika
anak-anak merasa bahwa kita mengerti dan peduli terhadap mereka secara
mendalam, mereka akan memiliki motivasi intrinsik untuk belajar kasih
dan karakter yang kita tunjukkan.
Instruksi Langsung – Momen-momen untuk Membangun Karakter
Strategi pendisiplinan adalah alat penting yang memanfaatkan momen-momen
tertentu untuk membangun karakter. Kita musti selalu menjelaskan
mengapa perilakunya salah pada saat kita mengoreksi anak kita. Biasakan
mengidentifikasi dalam pikiran Anda sendiri nilai yang ingin Anda
ajarkan kepada anak berdasarkan perilaku tertentu. Pilih satu
konsekuensi yang sesuai untuk mengajarkan nilai tersebut. Salah satu
konsekuensi alamiah yang dapat kita gunakan adalah untuk 'menebus
kesalahan'. Sebagai contoh, ketidakjujuran dapat diatasi jika kita
mengaku dan bertanggung jawab. Kadang-kadang permintaan maaf kepada
orang yang bersalah sudah cukup; pada saat lain kita harus mengambil
tindakan untuk meluruskan tindakan yang keliru tadi. Instruksi langsung
dan singkat tentang mengapa kita memiliki aturan keluarga dan
nilai-nilai dasar yang kita pegang erat akan membantu anak belajar dari
berbagai konsekuensi dan disiplin.
Minggu, 25 Mei 2014
Home »
PENDIDIKAN
» BAGAIMANA CARA MENYEMAIKAN KARAKTER DI RUMAH
0 komentar:
Posting Komentar