Setiap memasuki bulan Rojab dan Sya’ban, umat Islam di mana-mana memperbanyak membaca doa:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Hadits anjuran membaca doa tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnad-nya (1/259), Ibnu al-Sunni dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah (659), Abu Nu’aim dalam Hilyah al-Auliya’ (6/269), al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman (3/375) dan al-Bazzar dalam Musnad-nya (al-Hafizh Ibnu Hajar, Mukhtashar Zawaid al-Bazzar 1/285, 402). Para ulama menilai hadits tersebut dha’if atau lemah.
Meskipun hadits di atas dinlai dha’if, para ulama ahli hadits menganjurkan membaca doa tersebut. Di antara ulama ahli hadits yang menganjurkan membaca doa tersebut, selain para ulama di atas, adalah al-Imam al-Nawawi dalam al-Adzkar, al-Hafizh Ibnu Rojab al-Hanbali dalam Lathoif al-Ma’arif, al-Hafizh Jalaluddin as-Suyuthi dalam al-Jami’ al-Shaghir, al-Imam al-Munawi dalam Faidh al-Qadir dan lain-lain. Umat Islam tidak perlu ragu dalam mengamalkan doa tersebut. Karena para ulama ahli hadits telah menganjurkannya. Yang melarang membaca doa di atas, adalah orang-orang wahabi seperti al-Albani, Ibnu Utsaimin dan para pengikutnya.
Mengamalkan hadits dho'if dalam konteks fadhail al-a'mal tidak termasuk bid'ah. Bahkan termasuk sunnah. Yang bid'ah dholalah adalah anti hadits dho'if seperti yang dilakukan oleh al-Albani dan kelompoknya. Wallahu a'lam.
Oleh : Ustadz Muhammad Idrus Ramli
Website resmi : http://www.idrusramli.com
subhanallah....
BalasHapusmenambah pengetahuan.
lanjutkan!